Para ahli mengatakan bahwa hukuman apa pun yang membuat seorang anak merasa malu, bukanlah cara yang efektif untuk mendisiplinkan anak-anak, dan dapat menyebabkan kerusakan psikologis jangka panjang. "Penelitian ini cukup jelas bahwa tidak ada kata yang tepat untuk mempermalukan anak, atau membuat anak merasa bersalah," kata Andy Grogan-Kaylor, seorang profesor di University of Michigan. Hukuman tersebut dapat menyebabkan masalah di masa depan, termasuk meningkatkan depresi kecemasan dan agresi, kata Grogan-Kaylor. Hukuman juga dapat merusak hubungan orangtua dengan anak mereka, dan menyebabkan siklus perilaku buruk, kata para ahli. Sebaliknya, orang tua harus menggunakan strategi disiplin lainnya, seperti pengaturan aturan yang jelas untuk anak-anak dan menghilangkan hak istimewa. Secara keseluruhan, orang tua harus dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak mereka.
"Hal-hal positif memiliki pengaruh yang jauh lebih kuat pada pembentukan perilaku dari hukuman," kata Grogan-Kaylor. Hukuman norma dapat berakibat sosial bagi anak-anak, kata Jennifer Lansford, seorang profesor riset di Pusat Duke Univesity untuk kebijakan Anak dan Keluarga. Sebuah hukuman aneh bisa membuat anak menonjol, dan terprovokasi oleh gertakan, kata Lansford.
Selain itu, anak mengevaluasi pengalaman mereka sendiri dalam konteks apa yang mereka lihat rekan-rekan mereka alami, Lansford mengatakan. Jika anak-anak disiplin dalam cara yang tidak direstui oleh masyarakat, "itu bisa mengarahkan anak-anak untuk melihat mereka secara pribadi ditolak oleh orang tua mereka," kata Lansford.
Hukuman memalukan juga dapat memutuskan hubungan orang tua dari anak-anak mereka, sehingga anak-anak cenderung tidak ingin berperilaku dan melakukan apa yang orang tua katakan, kata Katharine Kersey, seorang profesor pendidikan anak usia dini di Old Dominion University di Norfolk.
"Setiap kali kita mempermalukan anak-anak dengan hukuman, kita kehilangan kemampuan untuk menjadi panutan bagi mereka," kata Kersey. "Ketika Anda menghukum seorang anak, dia tidak lagi ingin menyenangkan Anda, dan tidak ingin menjadi seperti Anda. Anda telah kehilangan kekuatan pengaruh terhadapnya," kata Kersey.
*Sumber : myhealthnewsdaily.com/Kartika Maharani