Yatimul Ainun | Lusia Kus Anna |
Selasa, 15 Mei 2012 | 15:12 WIB


MALANG, KOMPAS.com - Diperlukan langkah maksimal untuk menghentikan praktik korupsi yang menggerogoti berbagai sendi kehidupan bangsa. Salah satu cara yang dinilai bisa mencetak generasi muda yang bebas dari praktik korupsi adalah membuka fakultas anti korupsi di perguruan tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal, Lukman Edy. "Kalau tidak segera diantisipasi, generasi muda ancamannya. Dari itu, pemerintah harus secara serius memberantas korupsi yang mencekik Indoensia," jelasnya di sela acara sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, di Malang (15/5).

Ia mengatakan, pemerintah harus serius dan yang paling strategis adalah peran perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. "Saya mengusulkan agar perguruan tinggi membuka fakultas antikorupsi. Kalau pihak perguruan tinggi menyambutkan, Kemendikbud harus mendukungnya," urai Ketua Fraksi PKB di MPR itu.

Edy mengatakan, upaya pendidikan anti korupsi memang sudah dilakukan sejak dini. Di lembaga pendidikan mulai dari SD hingga SMA sudah ada muatan lokal anti korupsi. "Begitu di Perguruan Tinggi harus membuka fakultas anti korupsi, tidak hanya masuk menjadi mata kuliah saja" katanya.

Edy menilai banyak pemimpin muda saat ini yagn sudah tidak mendapat kepercayaan lagi dari rakyat. "Karena tidak sabar menunggu giliran jadi pemimpin, begitu jadi pemimpin kebablasan, korupsi menjadi halal demi kepentingannya," katanya.

 


http://edukasi.kompas.com/read/2012/05/15/15123571/Perguruan.Tinggi.Diusulkan.Buka.Fakultas.Anti.Korupsi.



Leave a Reply.